DEFINISI NAPZA
Napza merupakan singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika
dan Zat Adiktif lainnya.
Yang dimaksud dengan narkotika meliputi :
1. Golongan Opiat : heroin, morfin, madat dan lain-lain.
2. Golongan Kanabis : ganja, hashish.
3. Golongan Koka : kokain, crack.
- Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol (Etil alkohol).
- Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi
ectasy, shabu-shabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti
depresi dan anti psikosis.
- Zat adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner cat,
lem, nikotin, kafein).
Secara umum, NAPZA dibedakan dari efek yang dihasilkannya,
yaitu :
a. Stimulan (Perangsang). Obat jenis ini meningkatkan aktifitas
dalam sistem syaraf pusat dan otonom. Obat perangsang bekerja
mengurangi kantuk karena kelelahan, mengurangi waktu makan
dan menghasilkan insomnia, mempercepat detak jantung, tekanan
darah dan pemapasan, serta mengerutkan urat nadi, membesarkan
biji mata. Obat perangsang yang paling banyak dipakai adalah:
nikotin (dari nikotin tembakau), kafein (terdapat dalam kopi,
teh, coklat, minuman ringan), amfetanium, kokain (dari erythroxylum
pohon koka), dan crack (kristalisasi bentuk dasar kokain).
b. Anti Depresan, yaitu sejenis obat yang mempunyai kemampuan
untuk memperIambat fungsi sistem syaraf pusat dan otonom.
Obat anti depresan memberikan perasaan melambung tinggi, memberikan
rasa bahagia semu, pengaruh anastesia (kehilangan indera perasa),
pengaruh analgesia (mengurangi rasa sakit), penghilang rasa
tegang dan kepanikan, memperlambat detak jantung dan pernafasan
serta dapat berfungsi sebagai obat penenang dan obat tidur.
Obat anti depresan yang sering dipakai meliputi: obat penenang
hipnotis, alkohol, benzodiazepines, obat tidur (dengan nama
dagang seperti Valium dan Rohypnol), analgesik narkotika (opium,
morfin, heroin, kodein), analgesik non-narkotika (aspirin,
parasetamol), serta anastesia umum seperti ether, oksida nitrus.
c. Halusinogen. Sejenis obat yang memiliki kemampuan untuk
memproduksi spektrum pengubah rangsangan indera yang jelas
dan pengubah perasaan serta pikiran. Akibat yang disebabkan
oleh halusinogen dan reaksi subyektif terhadap pengaruh-pengaruh
tersebut bisa bebeda jauh antara satu pemakai dengan pemakai
yang ragamnya mulai dari perasaan gembira yang luar biasa
sampai perasaan ngeri yang luar biasa. Contohnya: LSD, psilocybin,
jamur (juga dikenal sebagai jamur sakti), dan DMD atau detura
yang berasal dari bunga terompet.
d. Klasifikasi NAPZA yang lain. Jenis-jenis obat yang tidak
berpengaruh secara langsung terhadap sistem syaraf pusat dan
otonom, namun jenis-jenis obat tersebut berpengaruh langsung
terhadap bahan-bahan kimia otak yang spesifik (neurotransmitter).
Ketika sedang aktif, neurotransmitter itu diyakini mempengaruhi
emosi, rasa sakit, daya ingat dan keterampilan motorik.