Artikel Lainnya
Napza Menggerogoti Remaja
Napza Suntik Percepat Penyebaran HIV
Peran Keluarga Dalam Mencegah Penyalahgunaan NAPZA

Jenis NAPZA
Psikotropika
Narkotika
Zat Desainer
Ganja
Inhalansia
Kokain
Opioid
Sabu-sabu
Ekstasi (XTC)
Minuman Keras
 

PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH
PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Lebih baik mencegah daripada mengobati! Peran keluarga sangat penting!

NARKOBA & PENYALAHGUNAANNYA

Narkoba adalah obat, bahan, Zat bukan makanan, yang Jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntikan, Berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan Syaraf pusat ) dan seringkali menyebabkan ketergantungan. Yang tergolong narkoba adalah : Narkotika, Psikotropika dan zat Adiktif lain, termasuk minuman beralkhohol.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba bukan untuk maksud pengobatan, tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Gangguan kesehatan jasmani : fungsi organ-organ tubuh terganggu (hati, jantung, paru, otak, dll).
Penyakit menular karena pemakaian jarum suntik bergantian (hepatitis B/C, HIV. AIDS).
Overdosis yang dapat menyebabkan kematian. Ketergantungan, yang menyebabkan gejala sakit jika pemakainya dihentikan atau dikurangi, serta meningkatnya jumlah narkoba yang dikonsumsi.
Gangguan kesehatan jiwa (gangguan prkembangan mental-emosional,paranoid).
Gangguan dalam kehidupan keluarga, sekolah dan sosial (pertengkaran, masalah keuangan, putus sekolah, menganggur, kriminalitas, dipenjara, dikucilkan, dll).

PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH TERJADINYA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah upaya Yang dilakukan terhadap factor-faktor yang Berpengaruh atau penyebab, baik secara langsung Maupun tidak langsung, Agar seseorang atau sekelompok masyarakat Mengubah keyakinan, sikap dan perilakunya sehingga Tidak memakai narkoba atau berhenti memakai narkoba Keluarga adalah lingkungan pertama & utama dalam membentuk dan mempengaruhi keyakinan, sikap dan perilaku seseorang terhadap penggunaan narkoba.

BANGUN KELUARGA HARMONIS
1. MENDENGARKAN SECARA AKTIF
Mendengarkan secara aktif menunjukan kasih sayang dan perhatian orangtua kepada anak. Sikap orang tua yang menyebabkan anak berhenti atau menolak mencurahkan isi hatinya :
- Menghakimi atau menuduh
- Merasa benar sediri
- Terlalu banyak memberi nasihat atau ceramah
- Sikap seolah-olah mengetahui semua jawaban
- Mengkritik atau mencela
- Menganggap enteng persoalan anak
Hindari kata-kata negatif: harus, jangan, tidak boleh Gunakan kalimat terbuka yang tidak membantu pembicaraan. contoh ;
- Ayah mengerti bahwa hal itu tidak
- Ibu sangat perhatian tentang.............?

Orang tua perlu melatih cara mendengarkan aktif, betapapun ?baik?nya mereka :
Ulangi pernyataan sebagai tanda anda
Faham apa yang diungkapkan anak.
Perhatikan bahasa tubuh anak (mimik, muka, gerakan tubuh) waktu berbicara. Jika bertentangan, perhatikan bahasa tubuh yang menyatakan isi hati yang sebenarnya.
Beri dorongan non-verbal untuk menunjukan perhatian anda : ?O ya?? coba jelaskan lagi tentang hal itu?. ?lalu apa yang terjadi ?
Gunakan nada lembut dalam menjawab pertanyaan.

2. TINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK :
Remaja yang menyalahgunakan narkoba memiliki citra diri yang rendah/negatip. Remaja dengan citra diri positip lebih mudah menolak tawaran narkoba. Orang tua membantu peningkatan percaya diri anak dengan :
Beri pujian dan dorongan untuk hal-hal kecil atau sepele yang dilakukannya : ?terima kasih atas bantuanmu?, ?kamu telah mencoba dengan baik.?
Bantu anak mencapai tujuannya secara realistik. Arahkan keinginan atau cita-citanya sesuai kemampuan dan kenyataan. Hindari berkhayal.
Koreksi tindakannya, bukan pribadi atau harga dirinya. Jangan katakan : ?Ayah tidak menyukai tindakanmu itu.?
Beri anak tanggung jawab yang dapat membangun kepercayaan dirinya, sesuai kemampuan dirinya. Beri tugas yang harus dikerjakannya setiap hari dirumah : membersihkan kamar tidur, menyapu ruangan, mencuci.
Perlihatkan pada anak, bahwa ia dikasihi, dengan sikap, tindakan dan perkataan, kasih itu tidak boleh dibuat-buat, tetapi murni dan tulus.

3. KEMBANGKAN NILAI POSITIP PADA ANAK :
Sejak dini ajarkan anak membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah. Hal itu memungkinkan anak berani mengambil keputusan atas dorongan hati nuraninya, bukan karena tekanan atau bujukan teman.
Tunjukan sikap tulus, jujur tidak munafik, terbuka, mau mengakui kesalahan, meminta maaf, serta tekad orangtua untuk memperbaiki diri.

4 ATASI MASALAH KELUARGA :
Jangan biarkan koflik suami-istri berlarut-larut, sebab anak dapat merasakan suasana ketegangan orangtua. Jangan bertengkar atau berdebat didepan anak.
Jika perlu, minta pertolongan/kosultasi tenaga profesi/ahli, atau orang yang dapat anda percayai.
Ciptakan suasana damai antara suami isteri.

MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI RUMAH

1. PELAJARI FAKTA & GEJALA DINI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Pelajari fakta tentang penyalahgunaan narkoba;
Berpartisipasi aktif dalam gerakan peduli anti-narkoba dan anti-kekerasan.

2. ORANG TUA SEBAGAI TELADAN
Berhentilah merokok, minum minuman beralkohol, atau memakai narkoba. Buang semua peralatan dan persediaan rokok atau minuman beralkohol.

Perlihatkan kemampuan orangtua berkata ?tidak? terhadap hal-hal yang bertentangan dengan hati nurani. Jangan malu minta tolong jika butuh pertolongan.

Tidak menggunakan cara kekerasan (tindakan,kata-kata) pada anak atau orang lain. Hormati hak-hak anak dan orang lain. Perlakukan anak/orang lain dengan adil dan bijaksana. Hiduplah secaara tertib dan teratur.

3. KEMBANGKAN KEMAMPUAN ANAK TOLAK NARKOBA
Beritahu anak mengenai haknya melakukan sesuatu yang cocok bagi dirinya. Jika ada teman yang memaksa atau membujuk, ia berhak menolaknya.

Bimbing anak mencari kawan sejati yang tidak menjerumuskannya.
Cari peluang untuk mengajarkan pada anak mengenai bahaya narkoba dengan menggunakan nalar sehat. Hindari cara menakut-nakuti atau memberi nasihat. Ajarkan anak menolak tawaran memakai narkoba.

Ketahui jadwal kegiatan anak, siapa kawan-kawannya. Tetapi janganlah bertindak seperti polisi dirumah. Jadilah sahabat bagi anak anda.

4. ATASI MASALAH KELUARGA :
Jangan biarkan koflik suami-istri berlarut-larut, sebab anak dapat merasakan suasana ketegangan orangtua. Jangan bertengkar atau berdebat didepan anak.
Jika perlu, minta pertolongan/kosultasi tenaga profesi/ahli, atau orang yang dapat anda percayai.
Ciptakan suasana damai antara suami isteri.

5. DUKUNG KEGIATAN ANAK YANG SEHAT DAN KREATIF :
Dukung kegiatan anak di Sekolah, berolahraga, menyalurkan hobi, bermain musik, dsb. Tanpa menuntut prestasi atau harus menang.
Libatkan diri dalam kegiatan anak. Anak menghargai saat orangtua melibatkan diri dalam kegiatan mereka, tanpa terlalu banyak ikut campur dalam keputusan yang diambil anak.

6. BUAT KESEPAKATAN TENTANG NORMA DAN PERATURAN :
Anak menginginkan kehidupan yang teratur. Ia belajar bertanggung jawab jika ditetapkan aturan bagi perilaku dan kegiatannya sehari-hari.

Tetapkan hal itu bersama anak secara adil dan tuliskan perturan-peraturan itu secara singkat dan jelas.

Jenis obat / narkotika yang sering digunakan oleh masyarakat pemakai adalah BK, Nipam, Rohipnol, Mogadon, Lexotan dan Valium. Sementara Jenis Putao adalag; Opium, Morphin & Codein, Pethidine ( Mepheridine ) & Methadone, Hydromorphone & Oxycodon, Heroin ( Diacethylmorphine ) dan Endogenous Morphine. Jenis lain adalah Ganja, Ectasy dan sabu ? sabu. Biasanya penyebab seseorang mengkonsumsi obat diatas adalah karena ingin tahu, ingin dianggap dewas / hebat, ingin diterima dalam pergaulan, kenikmatan, tidak bisa tidur, frustasi dan karena gelisah / cemas. Dari segi keluarga biasanya karena todak harmonis dan kurang mendapat perhatian orang tua. Dapat juga karena dipengaruhi oleh teman, misalnya dibujuk, ditekan dan dijebak. Kenikmatan yang biasa diperoleh pada awal penggunaanya adalah merasa gembira ? euphoria, mengurangi rasa sakit ? efek analgetik, mual & muntah, pernapasan menjadi dangkal ? sesak, Konstipasi ? sulit buang air besar, miosis ? pengecilan penampang pupil mata dan merasa ngantuk ? telat tidur.
Efek lanjut dari pengguna adalah; Ketergantungan obat, ketergantungan psychis ( sugesti ), keteragantungan fisik ( withdrawal ? sakao ). Gangguan fisik , terjadi kerusakan fungsi otak / brain damage, abses pada kulit / pembuluh darah, dapat terjadi osteomielitis, gangguan koordinasi otot ? otot, terjadi endocarditis, bronchitis, penumonia, gigi rusak, kronik konstipasi, impotensi sexual pada laki-laki, gangguan menstruasi & kemandulan pada wanita dan nafsu makan hilang. Lebih lanjut dapat terjadi Koma / kematian akibat over dosis / komplikasi. Dapat terjadi AIDS, dan secara Psiko sosial, prestasi belajar menjadi menurun, produktifitas kerja menurun, terjadi masalah keuangan, masalah kriminal, masalah keluarga dan kecelakaan lalulintas. Penanggulangannya adalah ; memeriksakan diri kedokter / ke rumah sakit.


sumber :BADAN NARKOTIKA PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Info
Usia korban penyalahgunaan napza termuda 9 tahun
Kita Perlu Tahu
Terapi NARKOBA
Overdosis
Tahap pengobatan NARKOBA
Ciri-ciri pengguna NAPZA
Kiat-kiat berubah untuk pecandu
NARKOBA berbahayakah ?
Berkenalan dengan NAPZA
INHALEN (Ngelem)
Hukuman bagi mereka...
Mengapa NAPZA makin menjadi?